Digital cinema : virtual screens

Digital cinema : virtual screens

Minggu, 04 Oktober 2009

Korban Gempa Memerlukan Bantuan Segera

Version:1.0 StartHTML:0000000168 EndHTML:0000003866 StartFragment:0000000468 EndFragment:0000003849


Ratusan korban gempa Sumatera Barat,terutama di Kabupaten Pariaman,hingga Jumat(2/10),belum mendapatkan bantuan.Warga sangat membutuhkan pakaian,selimut,dan tenda agar dapat berteduh pada siang hari dan tidur pada malam hari.

Selain itu,warga meminta pemerintah daerah menyediakan peralatan berat untuk menyingkirkan reruntuhan rumah.’’Petugas dari kantor desa sudah datang tadi pagi untuk mencatat warga yang rumahnya mengalami kerusakan .Namun petugas itu baru sebatas mencatat saja dan belum ada bantuan apapun’’,ujar Zaini,warga desa Toboh Gadang,Pariaman,yang ditemui salah satu posko bantuan desa itu,Jumat.

Menurut Zaini,sampai dengan kamis malam,seluruh warga yang menjadi korban gempa di lingkungan rumahnya memilih tinggal di Masjid desa.Masjid diisi sedikitnya oleh 50 warga yang kehilangan rumah.Pada hari pertama warga memilih tidur di dalam tenda dilapangan terbuka di halaman rumah.’’Tadi malam,kami berkumpul di masjid karena air tersedia dan ada generator untuk penerangan,’’ujar Zaini.

Sumarni(67), warga Desa Sei Deras Pilubang, Pariaman, ketika ditemui sedang berupaya mencari pakaian yang masih dapat dipakai dari reruntuhan rumahnya. Tiga anak perempuannya tampak sedang membersihkan sejumlah pakaian di atas tikar di halaman.Rumah janda beranak tujuh nyaris roboh total,kecuali bangunan dapur yang terpisah dari bangunan induk.

‘’Kami butuh pakaian karena saat gempa kemarin,kami tidak ingat apa-apa lagi kecuali menyelamat diri.Saya berlari sejauh dua kilometerkarena takut akan terjadi Tsunami,’’ujar Sumarni.

Pengelolaan bantuan korban gempa memang tampak belum terkoordinasi denga baik.Sejumlah posko gempa di Pariaman didirikan ala kadarnya tanpa koordinasi dengan aparat desa.Masing-masing posko berdiri sendiri dan berupaya mencari bantuan dari para pengendara yang lewat.

‘’Posko dibuat hanya kebijakan di desa ini.Kalu ada bantuan yang diterima,mereka segera menyalurkannya kepada tetangga yang membutuhkan.Namun,sampai hari ini,jumlah sumbangannya hanya mampu untuk membeli mie instan,’’kata Zakaria di posko desa Sintuk.(sah)